Kamis, 02 Mei 2013

Refleksi kuliah hari rabu, 24 April 2013 tugas mata kuliah Filsafat Ilmu



Refleksi kuliah hari rabu, 24 April 2013 tugas mata kuliah Filsafat Ilmu dengan dosen pengampu Prof. Dr Marsigit
FILSAFAT ILMU
Oleh Sulistiyaningrum (12709259049)
PPs Pendidikan Matematika UNY 2013
Pengrtian Filsafat
Secara estimologi, filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Philos” artinya cinta, dan “Sophia” artinya kebijaksanaan. Oleh karena itu, filsafat dapat diartikan dengan cinta kebijaksanaan. Sedangkan para ahli filsafat disebut dengan filosof, yakni orang yang mencintai atau mencari kebijaksanaan atau kebenaran. Filosof bukan orang yang bijaksana atau berpengetahuan benar, melainkan orang yang sedang belajar mencari kebenaran atau kebijaksanaan.
Secara terminologis, filsafat mempunyai arti yang bervariasi. Juhaya S. Pradja (2003: 2) mengatakan bahwa arti yang sangat formal dari filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi. Suatu sikap falsafi yang benar adalah sikap yang kritis dan mencari. Frans Magnis Suseno dalam Atang dan beni (2008: 17), menegaskan bahwa kritisnya filsafat adalah kritis dalam arti bahwa filsafat tidak pernah puas diri, tidak pernah membiarkan sesuatu sebagai sudah selelsai, bahkan senang untuk membuka kembali perdebatan, selalu dan secara hakiki bersifat dialektis dalam arti bahwa setiap kebenaran menjadi lebih benar dengan setiap putaran tesis-antitesis dan antitesisnya antithesis.
Sifat kritis filsafat ditunjukkan dengan tiga pendekatan dalam filsafat, yakni pendekatan ontologism, epistemologis, dan aksiologis.
Jadi dapat dipahami bahwa filsafat merupakan pengetahuan tentang cara berfikir kritis; pengetahuan tentang kritik yang radikal, artinya sampai ke akar-akarnya, sampai pada konsekuensinya yang terakhir.
Filsafat mengejar substansi dalam kebenaran dan kebenaran substansial, sehingga yang ditemukan adalah hakekat kebenaran dan kebenaran hakiki tentang segala sesuatu. Hakikat merupakan istilah yang menjadi cirri khas filsafat. Hakikat adalah pemahaman atau hal yang paling mendasar. Jadi, filsafat tidak hanya berbicara tentang wujud atau materi, tetapi berbicara makna yang terdapat di belakangnya. Dalam filsafat, hakikat tersebut sebagai akibat dari berpikir radikal.
Filsuf yang juga matematikawan
Filsuf yang juga matematikawan adalah Pythagoras. Phytagoras dilahirkan di Samos antara tahun 580 sampai 570 SM. Pythagoras dikenal sebagai seorang ahli dalam dunia mistik, seorang filosof, dan ahli ilmu matematik dan ilmu berhitung. Dialah orang pertama yang mengemukakan teori dari hal angka-angka yang menjadi dasar ilmu hitung. Phytagoras berkesimpulan bahwa angkalah yang menjadi prinsip dari semua yang ada (Number is the principle of all being). Selain itu, phytagoras juga berkesimpulan bahwa di balik semua fenomena yang terlihat terdapat bilangan. Bilangan merupakan dasar dari segalanya, maka apabila memperoleh angka yang benar, kita akan memperoleh kebenaran sesuatu.
Hubungan filsafat dan ilmu pengetahuan
Filsafat dan ilmu pengetahuan memiliki hubungan yang dekat. Sebab baik filsafat maupun ilmu pengetahuan sama-sama pengetahuan yang metodis, sistematis, koheren dan mempunyai obyek material dan formal. Filsafat bersifat universal, yaitu segala sesuatu yang ada (realita), sedang obyek material ilmu [pengetahuan ilmiah] itu bersifat khusus dan empiris. Artinya, ilmu hanya terfokus pada disiplin bidang masing-masing secra kaku dan terkotak-kotak, sedangkan kajian filsafat tidak terkotak-kotak dalam disiplin tertentu. Jadi filsafat memberi sumbangan dan peran sebagai induk yang melahirkan dan membantu mengembangkan ilmu pengetahuan hingga ilmu pengetahuan itu itu dapat hidup dan berkembang. Filsafat membantu ilmu pengetahuan untuk bersikap rasional dalam mempertanggungjawabkan ilmunya. Pertanggungjawaban secara rasional di sini berarti bahwa setiap langkah langkah harus  terbuka terhadap segala pertanyaan dan sangkalan dan harus dipertahankan secara argumentatif, yaitu dengan argumen-argumen yang obyektif.
Daftar Pustaka
Atang Abdul Hakim dan Beni Ahmad Saebani,2008. Filsafat Umum, Pustaka Setia, Bandung.
http://pormadi.wordpress.com/2006/04/27/bagaimanakah-hubungan-filsafat-dengan-ilmu-pengetahuan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar